Eit, share identitas bukunya dulu aja lah ya..
Identitas Buku
- Judul : Nasional.is.me Kenali Indonesia-mu Temukan passion-mu Berkaryalah untuk masa depan Bangsamu
- Penulis: Pandji
- Penerbit: Bentang
- Tahun terbit: 2011
- Jumlah halaman: 330 halaman
Sinopsis Buku
Buku ini berisi pengalaman dari Bang Pandji bagaimana dia bisa menemukan jiwa nasionalisme dalam dirinya. Masing-masing bagian dibedakan berdasarkan kurun waktu atau latar belakang berbeda yang menjadi alasan munculnya rasa nasionalisme itu. Part dari buku ini adalah sebagai berikut:
- Dari Sebuah Permintaan Sampai Sebuah Perenungan
- Dari Tahun 1990 Sampai 1999
- Dari Menjadi Penonton Sampai Menjadi Pelaku
- Dari Sabang Sampai Merauke
- Dari Sebuah Krisis Sampai pada Perasaan Optimis
- Dari Sebuah Ledakan Sampai Sebuah Perjalanan
- Dari NASIONAL.IS.ME Sampai PATRIOT.IS.ME
- Dari Sebuah Keyakinan Sampai Sebuah Keraguan
- Dari Menjadi Murid Sampai Menjadi Guru
- Dari Kalimat Pembuka Sampai Kalimat Penutup
Review
Membaca part awal buku ini membuat saya bergumam, hmmm ini seperti membaca kehidupan Bang Pandji aja ya. Tapi makin ke belakang saya makin menikmati. Bang Pandji seolah menunjukkan "Ini lho kisah gue, jadi kenapa gue kok bisa sampai begitu mencintai Indonesia".
Part yang menarik ada di bagian dari Sabang sampai Merauke. Bang Pandji menceritakan hal-hal seru yang dia alami ketika mengunjungi kota-kota di Indonesia itu. Tentu saja tidak semua kota diceritakan, karena dia pun belum mengunjungi semua pelosok Indonesia, pun tentu akan menjadi bias jika justru menceritakan kota-kota. Tapi, dari cerita ini seperti membuat penawaran, "Ini lho, Indonesia tu seindah ini. Bisa-bisanya lu ga suka sama Indonesia"
Salah satu bagian yang menceritakan tentang bom teroris membuat saya flashback pada kejadian masa itu. Hashtag #indonesiaunite booming. Waktu itu saya sudah mahasiswa sebenarnya, tapi entah kenapa gaung itu tidak saya wujudkan dalam aksi nyata. Lewat buku ini saya seolah kembali disentil, "Yuk, ikut berkontribusi"
Buku ini membuka mata seakan-akan Bang Pandji memohon secara halus kepada para pembaca, "Please, ayo lah cinta sama Indonesia". Ada banyak prestasi Indonesia, ada banyak keindahan Indonesia, ada banyak sejarah Indonesia. Tapi ironinya di bagian belakang buku, Bang Pandji juga menunjukkan realita bahwa kondisi Indonesia memang tidak baik-baik saja. Fakta ini menjadi rambu-rambu agar tidak sekedar gelap mata cinta buta, tapi tetap realistis dengan tantangan yang ada.
Kamu tertarik untuk memberi arti bagi bangsa? Yuk coba dimulai dari baca buku ini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar