Identitas Buku
Judul: Career First, Melangkah Pasti ke Dunia Kerja
Penulis: Maya Arvini
Penerbit: GagasMedia
Jumlah halaman: 202
Penulis: Maya Arvini
Penerbit: GagasMedia
Jumlah halaman: 202
Sinopsis
Melepas status sebagai mahasiswa dan menjalani fase awal untuk bekerja terkadang memberikan sejuta tanda tanya. Ada yang justru terjun di bidang yang tak ada hubungannya dengan pendidikannya. Alasannya sekedar agar tak dicap sebagai pengangguran. Namun tak sedikit pula yang berhasil selepas jenjang pendidikannya, bahkan sejak usia muda. Inilah yang dikupas di buku Career First.
Buku ini menceritakan kisah sukses Maya Arvini, peraih penghargaan Young Women Future Business Leader. Di halaman awal buku ini menceritakan bagaimana ia di usia 28 tahun melenggang menerima gelar perempuan muda dengan prestasi karier gemilang mengalahkan ribuan profesional muda di berbagai bidang bisnis. Muda, sukses, berprestasi. Kira-kira itu predikat yang diberikan oleh khalayak yang mengenalnya. Di sinilah Maya membocorkan bagaimana kisahnya.
Setiap bab dari buku ini membahas masing-masing faktor yang mempengaruhi sebuah kesukseskan. Dimulai dengan modal awal dari diri sendiri, mengenal diri, antara diri sendiri dan pekerjaan, keseimbangan antara karier dan kehidupan, hingga bagaimana mencapai sukses yang membahagiakan. Masing-masing bab dipilah lagi dalam beberapa subbab yang dikupas mendalam dengan disisipi pengalaman Maya dalam berkarier. Ditambahkan beberapa qoute dari tokoh-tokoh terkenal membuat pembahasan semakin fokus dan mudah diresapi.
Dengan semua kisah suksesnya, apakah itu artinya Maya tak pernah gagal? Tidak, semua orang pernah gagal. Untuk orang cerdas dengan prestasi cemerlang sejak kecil, tidak diterima di pilihan pertama universitas impian menjadi kegagalan tersendiri. Tapi Maya menjalani segala konsekuensi. Bahkan ketika akhirnya ia mencoba lagi di tahun kedua dan diterima, Maya justru memilih untuk menjalani dua jurusan itu dengan sebaik-baiknya.
Keteteran? Sepertinya tidak. Dengan kuliah dua jurusan, Maya tetap aktif di berbagai organisasi. Bahkan ia terpilih sebagai ketua koperasi dan menghasilkan omzet luar biasa.
Terkesan mengutamakan dunia akademis dan kariernya? Tak juga. Nyatanya ia menikmati hidupnya dan tetap dicintai keluarga dan lingkungan pertemanannya.
Bagi orang tertentu, segala pencapaian Maya terkesan ambisius. Namun di sisi lain justru terlihat bagaimana tingkat profesionalisme dan integritasnya bukan di level main-main.
Maya hanya menceritakan kisahnya. Giliran kita mengukir kisah pribadi kita sendiri.
You build your own destiny, kitalah yang mengendalikan jalan hidup melalui apa yang kita lakukan sepanjang perjalanan mewujudkan mimpi. (Hal 4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar