Diet tapi justru harus makan banyak? Hm, rasanya mustahil. Rata-rata orang diet adalah dengan mengurangi asupan makanannya. Sampai-sampai kesan diet adalah sesutu yang menderita dan bikin kelaparan. Padahal ternyata tidak begitu konsepnya.
Tips diet kenyang akhir-akhir mencuat setelah beberapa program diet menganjurkan makan banyak. Apakah mungkin? Ya, semua mungkin saja terjadi jika tahu ilmunya. Bahkan mungkin orang awam pun juga tahu tips itu, sayangnya niat dan caranya yang mungkin saja masih keliru.
So, gimana caranya biar bisa makan enak tapi ga gendut lagi?
Ada banyak cara untuk tetap bisa makan enak, tapi tidak gendut. Kita akan bahas satu persatu ya.
Menghitung Kebutuhan Kalori
Fist step adalah dengan mengitung kalori yang kita butuhkan setiap hari. Setelah itu lakukan defisit kalori, maksudnya kita sengaja membuat kebutuhan kalori kurang dari target yang harus dipenuhi.
Banyak orang yang melakukan diet dengan asal-asalan saja. Semua dilakukan dengan serba kira-kira. Tidak makan nasi karena takut nasi menambah kalori. Tidak sarapan karena demi memperpanjang intermitten fasting. Tidak makan malam karena takut makanan yang dikonsumi akan mengendap saat tidur malam.
Itu semua adalah cara diet yang keliru. Bagaimanapun tubuh kita tetap butuh energi. Padahal energi didapat dari kalori yang masuk lewat makanan. Artinya mau tidak mau, kita tetap butuh makan. Pada dasarnya semua makhluk hidup memang membutukan makan. Sudah menjadi fitrahnya untuk makan setiap hari. Maka jangan dikebiri fitrah itu. Yang perlu dilakukan adalah dengan mengatur apa saja yang dimakan.
Prinsipnya kembali pada kalori. Hitung dulu sebenarnya berapa kebutuhan kalori kita setiap hari. Tak perlu pusing-pusing, sudah banyak aplikasi penghitung kalori lewat aplikasi atau secara online. Begitu tahu berapa jumlah kalori yang dibutuhkan, coba untuk menguranginya hingga beberapa ratus kalori. Misal kebutuhan kalori adalah 1900, cukup konsumsi makanan sebanyak 1400 per hari. Jangan terlalu jauh, karena lagi-lagi bagaimanapun tubuh butuh kalori.
Catat Semua Asupan yang Kita Konsumsi
Apakah cukup sampai di situ? Tentu saja belum. Setelah tahu berapa total kalori yang akan kita konsumsi, kita perlu mentracking apa saja makanan yang kita makan setiap hari. Persis seperti pencatatan keuangan, setiap cemilan yang masuk pun harus kita cantumkan.
Ribet? Tergantung mindsetnya. Lagi-lagi sudah banyak aplikasi yang menawarkan fitur pencatatan makanan ini. Misal kita input makan nasi putih, akan muncul takaran yang tersedia berapa ons atau berapa mangkok dll. Begitu juga dengan setiap camilan, berapa kalori yang dihasilkan dari sepotong kue atau semangkok puding bisa kita pantau.
Dari sana kita juga bisa mempertimbangkan. Oh, minus jus A ternyata bisa kenyang dan dapat sekian kalori. Kalau makan kue B, nyatanya tidak kenyang dan justru mendapat kalori lebih banyak. Dengan tahu begitu tentu kita bisa mengerem dan memilah asupan yang akan kita pilih kan.
Coba lakukan tips ini dulu. Sejauh ini cukup efektif untuk membuat tubuh tidak kehilangan energi. Tinggal nanti ditambah proses untuk menghabiskan energi. Caranya? Simak di postingan selanjutnya. InsyaAllah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar