medis, parenting, bisnis, religi

Perlukah Selalu Bilang I Love You

I Love You



Beberapa waktu lalu saat mengikuti sebuah kuliah parenting di sebuah komunitas, ada bahasan tentang bagaimana merawat cinta dengan pasangan. Setiap peserta diberi tugas untuk sharing. Ada salah satu jawaban yang cukup menarik buat saya. Diceritakan bahwa pasangan suami istri itu selalu mengawali hari saat membuka mata setelah bangun tidur dengan saling mengucap i love you, sambil sama-sama bersyukur bahwa masih membuka mata dan akan melalui hari bersama.


Uggh, romantisnya. Pikir saya waktu itu begitu. Tapi meski tahu itu romantis dan bisa banget untuk ditiru, nyatanya tidak semua pasangan bisa dan mau melakukan itu.


Kenapa ada orang yang susah bilang I Love You?

Bagi sebagian orang, mengucap i love you itu bukan perkara gampang. Baginya kata-kata itu cukup sakral, jadi ga selayaknya untuk diumbar. Buat orang-orang seperti ini, butuh momen-momen spesial untuk membuatnya mengucap i love you dari lubuk hatinya yang paling dalam. 


Apakah orang seperti ini terkesan aneh atau jual mahal? Menurut saya, tidak juga. Mungkin orang-orang seperti ini bukan kategori bahasa cinta word of affirmation. Jadinya dia cenderung irit bicara, tapi banyak kerja. Begitu sih biasanya.


Tapi, ada juga yang selalu bilang cinta

Di sisi lain ada juga tipe orang yang dikit-dikit bilang cinta. Bangun tidur bilang i love you. Makan bersama bilang lagi. Mau berangkat kerja pamitan tak lupa ngomong juga. Pulang kerja lagi-lagi bilang cinta. Buat pasangannya sih ada yang merasa bahagia dengan perlakuan begini. Dia merasa being loved, berasa mendapat hujan cinta bertubi-tubi. 


Tapi ada juga yang merasa jengah dengan perlakukan begitu. Seakan ingin bilang, "Iya iya aku tahu. Tanpa kamu bilang mulu juga aku tahu kalau kamu cinta aku." Atau malah karena saking seringnya diucapkan sampai sudah tidak berefek dan sekedar formalitas pemanis bibir saja. Ya gimana kadang keluar rumah sambil manasin mobil sudah teriak, "Berangkat dulu ya, i love you." Kerasa romantisnya? Mungkin masih tetap terasa, tapi dalam level berbeda.

Selalu Bilang I Love You



Jadi, harus sering bilang atau tidak?

Sepertinya efek kalimat i love you ini perlu didukung dengan bahasa cinta lainnya. Kalau tipikal gift, sepertinya bakal meleleh kalau diberi hadiah kalung berlian sambil diucapkan kata i love you. Kalau tipikal physical touch, mungkin akan lebih berasa kalau sedang didekap erat dan dibeli lalu diucapkan kata i love you. Bahkan buat pasangan yang tipikal pelayanan, mungkon sekedar dihargai karena sudah disiapka sarapan plus ucapan i love you sudah jadi berbunga-bunga.


Apapun itu yang jelas bahasa cinta memang bukan sekedar kata-kata i love you. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk merawat cinta. Seperti apa caranya, cuma kamu dan pasanganmu yang tahu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

@templatesyard