medis, parenting, bisnis, religi

Mau Punya Usaha? Ini Step Awalnya

membuka usaha



Siapa sih yang tidak ingin punya usaha? Hampir mayoritas orang ingin memiliki usaha sendiri. Sekalipun dia sudah bekerja di tempat tertentu, tidak sedikit yang membuka peluang pintu rezeki baru dengan berwirausaha. Ada yang sekedar menjual sesuatu, ada pula yang menggarap serius mulai dari produksi. Yang jadi pertanyaan, bagaimana caranya jika ingin mempunyai usaha?


Pertanyaan yang sering muncul ketika seseorang ingin merambah ke dunia usaha adalah, "Usaha apa?" Mereka akan dipusingkan dengan berbagai cara menemukan ide usaha. Mungkin mereka akan disibukkan dengan berselancar ke sana ke mari mencari peluang usaha apa yang bisa mereka lakukan. Lalu membuka koneksi sana dan sini untuk menemukan sumber daya yang dibutuhkan. Fokus mereka hanyalah pada poin "apa".


Padahal, daripada menanyakan tentang 'apa', ada pertanyaan mendasar yang justru jauh lebih penting untuk memulai sebuah usaha. Pertanyaan itu adalah pertanyaan "why" alias 'mengapa'. Alih-alih bertanya saya mau usaha apa, lebih baik tanyakan dulu mengapa saya harus punya usaha? Istilah kerennya, apa sih niat kita untuk memulai usaha? Tanyakan dulu niat kita. Bukankah segala sesuatu tergantung pada niatnya?


Bukan Why Biasa


Namun pertanyaan mengapa ini pun bukan pertanyaan sembarangan. Untuk menemukan alasan mendasar kita ingin membangun usaha maka kita perlu menemukan why yang kuat alias strong why. Jawaban strong why ini bisa kita ketahui jika kita melakukan pertanyaan mengapa secara bertingkat. Idealnya, tanyakan pertanyaan mengapa ini hingga lima kali berturut-turut.


Contohnya begini. Pertama, kita bertanya mengapa saya harus punya usaha? Mungkin kita menjawab, karena kita butuh pemasukan tambahan. Lalu tanyakan lagi, "Mengapa butuh pemasukan tambahan?" maka muncul jawaban "karena pengeluaran banyak'. Tanyakan lagi, "Mengapa pengeluaran banyak?" begitu seterusnya hingga kita yakin bahwa kita memang harus punya usaha.


Pertanyaan ini pun diajukan ketika akhirnya kita sudah menemukan jenis usaha yang akan kita lakukan. Misal kita sudah yakin akan membuka usaha dan memilih jenis usaha katering. Maka tanyakan, "kenapa saya harus berbisnis katering" hingga beberapa pertanyaan why bertingkat. Harapannya dengan semakin dikaji alasan mendasar ini maka kita akan semakin yakin dan tak ada alasan untuk berhenti karena memiliki alasan yang sangat kuat untuk menjalankan usaha.


The Why yang Profesional


Jika ingin lebih profesional, pertanyaan why ini bisa dikemas menjadi profil usaha kita dalam bentuk visi dan misi. Apa perbedaannya? Visi adalah apa yang ingin kita capai atau akan jadi seperti apa kita di masa yang akan datang. Ada unsur niat kita menjalankan usaha di sini. Sedangkan misi adalah apa yang akan kita lakukan untuk mencapai visi tersebut.


Misal kita sudah memliki strong why untuk membuka toko kue. Maka kita bisa menentukan visi seperti akan menjadi toko kue paling laris di kota A dalam lima tahun ke depan. Nah untuk mewujudkan hal tersebut, kita bisa menentukan beberapa misi. Misal, membuat kue sejumlah tertentu dalam sebulan. Atau mendirikan beberapa cabang. Bisa juga dengan membuat kreasi produk roti atau inovasi marketing tertentu.


Visi misi tersebut dibuat sejak awal akan mendirikan bisnis. Sama halnya dengan strong why, ketika visi misi sudah ditetapkan maka kita akan mendapat gambaran yang jelas untuk melangkah ke depan. Semoga dengan tujuan dan alasan yang kuat bisa menjadi dasar untuk menjalankan usaha hingga mencapai kesuksesan. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

@templatesyard