medis, parenting, bisnis, religi

Hikmah Puasa Saat Pandemi

Ramadan



Tanpa sadar, sejak pandemi covid-19 melanda bumi Indonesia, kita sudah melalui tiga kali Ramadan. Menjalani Ramadan saat pandemi dengan masa sebelum pandemi tentu saja berbeda. Syukurlah Ramadan kali ini tidak seheboh dan mencekam Ramadan pandemi tahun pertama. Tapi, pengalaman puasa di kala pandemi beberapa tahun kemarin tak ada salahnya kita kenang sebagai bahan renungan untuk menjadi pelajaran.


Dua tahun lalu, mayoritas tempat ibadah menutup pintunya rapat-rapat. Hanya sebagian kecil masjid yang masih berani beroperasi, itupun dengan bekali-kali ditengok sekuriti dan melalui berulang-ulang proses sterilisasi. Ada sesuatu yang hilang di masa itu dibanding Ramadan tahun-tahun sebelumnya. Ketika Ramadan menjadi momen umat Islam berduyun-duyun datang ke masjid, waktu itu seolah tak ada satu pun yang berani melakukannya. Nuansa Ramadan pun lenyap. Kenikmatan berjamaah dan tarawih bersama menghilang begitu saja.


Dari sana kita seharusnya bisa mengambil hikmah. Selagi pintu masjid masih bisa terbuka, bersegeralah menemui panggilan Allah SWT. Tak seharusnya umat Islam hanya menyambangi masjid ketika Ramadan saja. Nyatanya, begitu pintu masjid terkunci baru terasa bagaimana sedihnya kehilangan moment yang berharga. Agaknya benar kata pepatah, sesuatu itu baru terasa ketika sudah pergi begitu saja.


Sekalipun tidak bisa menyambangi tempat ibadah, tak sedikit yang berhasil menjawab tantangan itu menjadi sebuah solusi tersendiri. Beberapa keluarga justru menjadikan momen ini sebagai ajang untuk mendekatkan internal keluarga mereka. Jika biasanya sang ayah sibuk dengan pekerjaan, malam-malam Ramadan pun ayah menjadi imam tarawih bersama seluruh anggota keluarga. Ketika menjelang berbuka masing-masing sibuk dengan rencana berbuka bersama kolega, sebulan penuh mereka justru bercengkrama dan menikmati buka puasa di rumah saja. Moment ini tentu saja tetap harus disyukuri karena bisa jadi tak akan terealisasi jika tidak pandemi.


Yang tak kalah menarik adalah tentang kecenderungan untuk mengeluarkan sedekah. Sudah bukan hal asing lagi jika bulan Ramadan adalah momen yang tepat untuk mengelurkan sedekah. Ketika pandemi melanda, kecenderungan itu seakan makin menggebu-gebu. Melihat beberapa masyarakat terpaksa dirumahkan saat pandemi, atau beberapa pedagang kecil terpaksa gulung tikar karena tak bisa menjual dagangan, dorongan untuk bersedekah pun seolah terfasilitasi. Rasa berbagi saat Ramadan seolah terobori dengan kondisi pandemi.


Namun sekalipun kini pandemi sudah mereda, semoga saja dorongan untuk terus berbagi dan peduli pada sesama tetap memuncak seperti tahun sebelumnya. Begitu juga dengan kebersamaan untuk beribadah bersama keluarga, semoga tetap lestari meski mulai disibukkan dengan aktivitas sendiri-sendiri. Semoga puasa di kala pandemi menjadi ibrah tersendiri untuk membawa diri kita dan keluarga menjadi lebih baik lagi. Aamiin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

@templatesyard