medis, parenting, bisnis, religi

Buat Apa Ikut Komunitas Buku?



Hai, apakah kamu pecinta buku? Cuma sekedar membaca atau sampai ikutan komunitas buku? Eh, apaan tuh komunitas buku?


Hm, penasaran ga sih sebenarnya ngapain aja komunitas buku itu? Mungkin sebagian orang beranggapan, "Ngapain sih bikin komunitas buku segala, kalau mau baca buku mah baca aja." Ya bener juga sih. Mau ada komunitas atau ga, kalau hobinya adalah baca pasti dia akan tetap getol untuk melahap buku di mana aja.

Cuma kali ini saya mau berbagi tentang komunitas buku yang pernah saya ikuti. Ternyata tidak kalah menyenangkan dengan aktivitas membaca itu sendiri. Dampak positifnya, kita jadi semakin tertantang untuk terus membaca.


Jadi, apa sih yang dilakukan di komunitas baca buku?


Yang pertama, tentu saja baca buku dong. Masak iya komunitas buku tapi ga pernah membaca. Jangan-jangan cuma komunitas beli buku. Ups.

Biasanya di setiap komunitas memiliki challenge membaca yang berbeda-beda. Tantangan baca inilah yang membuat ritme membaca kita makin meningkat dan ga putus-putus.


Selain baca, biasanya tiap komunitas juga mengajak untuk sharing bacaannya. Nah, cara sharingnya ini berbeda-beda. Penasaran gimana cara sharingnya, simak pengalaman saya di bawah ini ya.


Berikut adalah komunitas buku yang pernah saya ikuti

Ada yang sudah mati dan tidak pernah sharing lagi. Ada juga yang justru sedang bikin saya on fire untuk berbagi. Apa saja komunitas baca itu?


SOTO BABAT (Show Our Talent On Baca Bahas Tulis)


Awalnya grup ini kami buat berlima, sesama redaktur Majalah Embun LAZiS Jateng. Uniknya di komunitas baca ini kami membaca buku yang sama. Di minggu pertama, buku dibaca oleh orang pertama. Minggu kedua dibaca orang kedua, begitu seterusnya selama empat minggu. Ya cukup empat minggu saja karena pemilik buku otomatis sudah membaca bukunya kan.


Sesuai dengan namanya yaitu Baca Bahas Tulis, setelah kami berlima membaca buku, lalu kami membuat semacam review atau ulasan buku tersebut berdasarkan versi kami masing-masing. Di sini nih uniknya. Meski kami membaca buku yang sama, ternyata kami bisa menangkap atau menyimpulkan hal yang berbeda. Kami juga punya kecenderungan dan menggarisbawahi hal-hal yang berbeda juga. Kami saling mengomentari sudut pandang teman kami dan membahas buku tersebut dari lima sudut pandang.

Buat kami yang waktu itu bekerja dalam satu tim, cara baca begini menarik sekali. Kami jadi bisa saling mengenal poin apa yang menarik untuk seseorang meskipun kami dihadapkan pada masalah yang sama. Secara tidak langsung kami jadi bisa mengarahkan naskah atau tema seperti apa yang cocok untuk seseorang.

Sayangnya aktivitas ini terhenti. Seiring dengan selesainya status mahasiswa, plus karena SOTO BABAT beralih fungsi menjadi pencetak mahasiswa hobi nulis.


Book Over Time


Ini salah satu komunitas suka-suka. Pencetusnya adalah teman sejawat dokter. Awalnya seorang teman dokter membaca sebuah buku dan ia gatal sekali untuk membagikan buku tersebut. Baginya dia ingin teman-teman di sekitarnya ikut membaca buku itu karena saking bagusnya menurut versi dia. So, dibuatlah grup saling sharing book over time itu tadi.


Di sini kami saling sharing buku-buku bagus. Ya, ini bukan komunitas buku untuk bertukar wawasan atau saling beradu argumen seperti komunitas buku sebelumnya. Ini sekedar saling sharing seolah-olah berkata, “Hei buku ini bagus lho, ayo baca juga.” Biasanya kami menuliskan semacam ulasan singkat beserta foto bukunya, lalu kami unggah di akun instagram book over time.

Yang menjadi keunikan dari komunitas ini adalah, kami juga menyediakan wadah bagi para anggota untuk berdonasi buku. Spiritnya masih tetap sama, bahwa buku yang bagus harus ada yang baca. Maka, kami memberikan buku-buku bagus dan kami donasikan ke tempat-tempat yang membutuhkan seperti perpustakaan di pelosok-pelosok desa atau di luar Pulau Jawa. Waktu itu kami memanfaatkan program Kantor Pos yang menyediakan pengiriman buku gratis di setiap tanggal 17. Sayangnya program ini sudah berakhir.


Klub Buku KLIP (KBK)

Klub ini hanyalah bagian kecil dari KLIP alias Kelas Literasi Ibu Profesional. Apa yang menarik di klub ini? Layaknya KLIP yang mengusung konsistensi menulis setiap hari, di KBK juga disediakan reading habit challenge. Harapannya selain menulis setiap hari, para member juga membaca setiap hari.


Tidak berhenti di membaca saja, member juga diminta untuk membuat semacam review dari buku yang dia baca. Tulisan review inilah yang menjadi bukti sudah berapa buku yang dia baca di bulan itu. Seperti biasa, akan ada badge juga yang disematkan untuk jumlah buku yang berhasil dilahap di bulan itu.


Yang menarik adalah meski buku itu sudah dibuat review secara tertulis, KBK memfasilitasi membernya untuk menceritakan buku itu di acara zoom buku. Di sini semua member bisa saling berinteraksi, bisa bertanya tentang bukunya, bahkan bisa juga saling berdiskusi.


Jadi, gimana rasanya ikutan komunitas buku?

Kalau saya sih jatuh cinta. Hadirnya komunitas ini ibarat jama’ah yang menggandeng tangan untuk bergerak bersama. Karena ada teman yang mensupport, energi untuk baca buku pun seolah tercharge kembali. Ingin merasakan sensasi yang sama? Yuk, join komunitas buku!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

@templatesyard