Kita simak bersama ya….
Kenapa ada orang yang terpapar covid, ada juga yang terinfeksi covid. Memang terpapar dan terinfeksi itu beda?
Wah, menarik nih. Tidak semua yang terpapar covid, otomatis akan terinfeksi covid ya.
Kok bsia gitu? Hm, simak dulu penjelasan berikut.
Anggaplah ada virus bertebaran di sekitar kita. Entah menyembur secara aerosol di udara, atau melekat di permukaan benda-benda yang bersinggungan dengan kita, virus itu nyatanya ada. Tapi, virus yang ada itu belum tentu akan mempengaruhi kita. Selama akses menuju diri kita tertutup, virus itu tidak akan masuk ke tubuh kita.
Nah, apa aksesnya? Apa lagi kalau bukan hidung dan mulut kita. Di situlah terdapat mukosa tempat awal mula menempelnya virus dalam tubuh kita.
Selama kita memakai masker, virus tidak akan bisa masuk. Begitupun seandainya tangan kita memegang permukaan yang terkena virus. Jika kita rajin mencuci tangan, virus yang ada di permukaan tangan kita akan mati dan tidak sempat untuk masuk ke tubuh kita melalui dua pintu tadi.
Tapi seandainya kita tiba-tiba membuka masker, lalu ternyata ada virus yang minta permisi datang ke hidung kita, di sinilah kita terpapar virus covid-19.
Apakah itu berarti kita terinfeksi virus corona?
Belum tentu. Fase terpapar tidak selalu mengakibatkan kita terinfeksi. Kok bisa?
Ketika virus berada di hidung kita, dia harus berjuang dulu untuk bisa bertahan hidup di sana. Hidung kita sudah diciptakan sedemikian luar biasanya oleh Allah SWT. Ada bentuk yang berlekuk-lekuk, ada bulu-bulu hidung, dll. Semua itu adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh kita untuk menghadang si virus itu masuk lebih dalam.
Seandainya pada saat itu kita bersin atau batuk, virus yang ada di hidung kita akan terlempar keluar dari hidung. Begitu pula ketika kita berbicara. That’s why pentingnya kita selalu memakai masker, agar seandainya sewaktu-waktu kita bersin, atau batuk, bahkan sekedar bicara, kita tidak sedang menyebarkan virus ke lingkungan sekitar kita.
Jika ternyata virus itu berhasil kita usir, artinya kita hanya sampai fase terpapar saja. Virus itu tidak punya kesempatan lebih menginfeksi tubuh kita.
Lalu bagaimana virus itu dikatakan menginfeksi kita?
Kalau seandainya saat terpapar virus tadi ternyata jumlah virus yang masuk ke hidung sangat tinggi, maka meski sudah bersin atau untuk batuk pun virus itu masih tetap ada di rongga hidung kita. Virus ini kemudian punya kesempatan untuk masuk semakin dalam ke mukosa nasofaring, orofaring, dst. Di area itulah virus mulai menginfeksi.
Ketika pada saat itu dilakukan tes swab yang mana mengambil sampel dari nasofaring atau orofaring, hasilnya akan positif. Di sini artinya kita sudah terinfeksi covid. Kondisi terinfeksi inilah yang makin lama akan membuat kita memiliki gejala dan kita pun dinyatakan sakit covid.
Penutup
Kurang lebih begitu ya penjelasan tentang perbedaan terpapar dan terinfeksi covid. Karena sudah tahu alur cerita begini, semoga kita bisa meminimalisasi jumlah paparan dengan menutup akses pintu masuk virus covid.
Semoga kita semua sehat selalu dan segera terlepas dari covid ya. Aamiin….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar