medis, parenting, bisnis, religi

Bahagiamu Membawa Pahala



... Maka Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak bersedih hati... (Q.S. Taha: 40)

... Yang demikian itu lebih dekat untuk ketenangan hati mereka, dan mereka tidak merasa sedih ... (Q.S. Al-Ahzab: 51)

Dia (Jibril) berseru kepadanya dari tempat yang rendah, “Janganlah engkau bersedih... (Q.S. Maryam: 24)

... Dan janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati... (Q.S. Al-Qasas: 7)

Dari rangkaian ayat di atas kita tahu bahwa sesungguhnya Allah menginginkan setiap wanita, tidak didominasi dengan kesedihan. Ada sapaan hangat dari Allah agar wanita selalu bersenang dan dalam kondisi bahagia. 

Kenapa Allah memberikan perhatian seperti ini? Karena senyuman dan bahagianya wanita bisa memberikan multiefek pada makhluk lainnya. Ketika istri bahagia, semua di rumah itu menjadi sumringah. Sebaliknya jika seorang ibu dalam kondisi bersedih meneteskan air mata, kalut dan galau, maka multiefeknya anak dan suami akan ikut berada dalam kegelisahan.

Maka seorang wanita harus memiliki manajemen dan punya support system agar tidak selalu dalam kesedihan. Perintah Allah adalah bagaimana agar wanita tidak pernah ragu terhadap pertolongan Allah yang dikirimkan kepada hamba beriman termasuk wanita. Kalau pada manusia saja punya standard ladies first untuk memuliakan wanita, apalagi Allah. Maka Allah yang menginginkan wanita untuk selalu bahagia dan tersenyum.

Support System untuk Bahagia

Seorang wanita memiliki sisi hati yang rapuh seperti gelas-gelas kaca yang mudah pecah berantakan. Dalam Q.S Al-Qasas:7 ini termasuk intruksi untuk orang-orang di sekitar wanita agar tidak membuat sedih dan susah para wanita. Jika menjadi anak, jangan membuat sedih ibumu. Jika kamu adik, jangan membuat susah kakak perempuanmu. Jika itu suami, jangan membuat sedih istrimu selama istri tidak melakukan perbuatan nusyuz. 

Ada perintah dari Rosulullah SAW pada laki-laki untuk memberikan nasihat dan wasiat kepada wanita dengan cara terbaik. Dikisahkan ada seorang hamba sahaya bernama Anjasah. Dia melajukan unta dengan sangat cepat. Lalu dia diingatkan oleh Rosul, "Pelan-pelan ya Anjasah karena kamu mengawal gelas-gelas yang pecah". Gelas-gelas kaca yang dimaksud di sini adalah istri-istri Rosulullah.





Ini menjadi bukti bahwa Nabi sangat menjaga perasaan wanita. Jika sholat tapi ada bayi menangis, Rosul mempercepat sholatnya untuk menjaga perasaan seorang ibu. Padahal Rosul sebenarnya ingin memperpanjang sholatnya.

Maka wanita seharusnya berlaku tenang dan tidak didominasi kesedihan. Ini semua tergantung dengan support systemnya. Apa yang diberikan kepada wanita akan kembali menjadi dua kali lipatnya. Jika suami memberikan nafkah, wanita akan memberi ketenangan untuknya. Jika wanita dikumpuli, akan kembali menjadi anak keturunan yang baik. Jika wanita diberi beras, akan kembali menjadi nasi.

Pada dasarnya perempuan harus menenangan hatinya. Dari deretan ayat di atas menunjukkan bahwa wanita ingin selalu dijaga perasaannya oleh Allah SWT. Tersenyumlah karena yang menginginkan wanita tersenyum di dalam rumahnya adalah Allah SWT. Allah tidak ingin wanita bersedih.

Ketika ibunda Musa bersedih, Allah memberikan kebahagiaan dengan dikembalikan Musa padanya. Ketika Maryam bersedih, Allah kirimkan Jibril untuk mengatakan pada Maryam, "Jangan bersedih". Ini tanda bahwa Allah menginginkan kebahagiaan bagi seorang wanita.

Berusaha Bahagia

Pembahasan ini bukan sekedar menuntut support system agar wanita bahagia. Tetapi juga harus disertai usaha bagaimana wanita mengendalikan perasaannya. Dia harus tetap berusaha, ilmu dipelajari, pengorbanan tetap dilakukan. 

Maka dari sini kita paham bahwa bahagianya wanita itu pahala. Jadi jika ingin bahagia, berusahalah karena musuh bagi diri kita adalah diri kita sendiri. Jika wanita berusaha untuk bahagia, itu menjadi pahala di sisi Allah karena Allah yang menginginkan wanita bahagia. Misal wanita menetapkan langkah tidak akan melihat konten toksik karena ingin bahagia, langkah ini menjadi pahala karena usahanya sepadan dengan perintah Allah SWT.

Maka lakukan apapun yang bisa kamu kerjakan untuk membuatmu bahagia. Jika kamu bahagia jika duduk majelis ilmu, maka datanglah. Jika kamu bahagia dengan jalan-jalan dengan suami, maka katakan karena dengan bahagia akan menambah pahala. 





Para wanita berhak bahagia. Dan faktor pertamanya datang dari diri kita sendiri. Jika kita berusaha, Allah akan membersamai kita. Setiap usaha wanita untuk bahagia bukan sekedar entertain semata, tetapi itu ibadah. Sekalinya kamu bahagia dan menyenangkan suami, maka wanita mendapat delapan pintu surga. Tentu saja selama ikhtiar dan prosesnya sesuai dengan cara yang diridhai oleh Allah SWT dan bukan cara yang haram, karena cara haram hanya memberikan kepuasan, tetapi tidak memberikan kebahagiaan.

Carilah cara bahagiamu. Jika bahagiamu dengan minum teh, minumlah teh dengan niat untuk mencari pahala. Jika bahagiamu dengan olahraga, olahragalah dengan tetap menutup aurat. Jika bahagiamu dengan bertemu dengan teman-teman, sampaikan bahwa bertemu itu membawa kebaikan dan tidak ada kemaksiata. Lakukan usahamu agar bahagia menjadi pahalamu.


Penutup

Semua rangkaian ayat di atas menginginkan wanita bahagia. Wanita beriman tidak identik dengan tangis air mata dan murung. Wanita beriman berhak untuk bahagia karena Allah yang menginginkan bahagia. 

Tersenyumlah. Buatlah kurikulum kecil apa saja yang membuatmu bahagia. Selama diridhai Allah, usahamu akan bernilai pahala.


(
Notulen 30 Surat Cinta Allah Kepada Wanita #4: Berbahagialah Karena Allah Ingin Melihatmu Bahagia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

@templatesyard