“Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik pria maupun wanita dalam keadaan beriman, maka niscaya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri akhir dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. an-Nahl : 97)
Allah SWT memposisikan wanita dalam posisi yang istimewa. Di
ayat ini Allah menyebutkan bahwa Dia menyejajarkan laki-laki dan perempuan dan
tidak membedakan keduanya. Memang benar bahwa ada perbedaan pada tabiat, penciptaan,
atau job desc di antara laki-laki dan perempuan. Namun Allah SWT tidak
membedakan kedudukan mereka di hadapan-Nya. Posisi dan derajat laki-laki dan perempuan
tetap selalu sama di sisi Allah SWT.
Maka, dengan persamaan itu tak perlu lagi protes mengapa aku
diciptakan menjadi perempuan, mengapa tidak menjadi laki-laki. Allah SWT selalu
memiliki tujuan ketika menciptakan laki-laki dan perempuan. Allah menciptakan
wanita dengan hikmah dan hanya Allah SWT yang tahu apa makna di balik penciptaan
itu. Satu hal yang pasti, Allah tidak pernah salah dalam penciptaan-Nya.
Dari ayat ini seorang wanita seharusnya merasa bahwa dia betul-betul
dicintai oleh Allah SWT. Tidak ada Rabb yang paling sayang kepada wanita
kecuali Allah SWT. Ambil saja analogi ketika naik kereta api. Jika ada seorang
wanita masuk, apalagi dalam kondisi payah karena membawa anak atau sudah usia
renta, pasti akan ada laki-laki yang dengan suka rela memberikan tempat duduk
untuknya. Ini bukti bahwa wanita diistimewakan. Jika laki-laki sebagai mahluk
saja mengistimewakan wanita di sebuah kereta, bagaimana dengan Allah SWT sang pencipta
makhluk laki-laki tadi. Tentu Allah SWT jauh lebih sayang dan mengistimewakan
wanita. Itulah mengapa seorang wanita tidak boleh merasa tidak dicintai oleh
Allah SWT.
Jikalau ada seorang wanita yang merasa hidupnya sendirian,
ingat bahwa ada Allah yang selalu menyayangi. Misal ketika dia kecewa dengan
suami, dia merasa sendirian. Ketika kecewa dengan orang tua, lalu dia merasa sendirian.
Padahal sungguh dia tidak pernah sendiri. Dia selalu dibersamai oleh Allah SWT.
Bukti bahwa Allah SWT memuliakan wanita adalah Allah
menjadikan seorang anak harus berbakti tiga kali lipat kepada seorang wanita
(yaitu ibu) dibandingkan pada laki-laki (yaitu bapak). Seorang wanita yang
dididik shalihah hingga hari pernikahannya, akan menjadi hijab bagi orang
tuanya dari api neraka. Bahkan ketika sudah menikah, seorang suami bertanggung
jawab atas sandang, pangan, papan dan kebutuhannya dan kelak suami itu akan
dihisab lebih dulu sebelum istri dihisab oleh Allah SWT.
Maka, hal basic yang harus dipahami oleh setiap wanita
adalah bahwa dia harus merasa disayang oleh Allah Ta’ala. Jika semua orang
seolah meninggalkannya, dia tetap merasa punya kekuatan karena tahu bahwa dia
disayang oleh Allah SWT. Dia tahu bahwa kekuatannya bukan pada bapak, bukan pada
suami, tetapi kepada Allah yang tidak pernah mengecewakan. Allah yang
menciptakan segalanya dengan sempurna, dan Allah yang jalan takdir seorang
wanita.
Allah Menyayangi Semua Wanita
Dalam kisah Asiyah istri Firaun, Allah tidak pernah salah menyiapkan takdir dan Asiyah paham betul bahwa dirinya disayang oleh Allah Ta’ala. Maka ketika mendapati suaminya dzalim dan akan membunuhnya, Asiyah berdoa kepada Allah SWT yang diabadikan dalam Q.S. At-Tahrim, “Ya Allah bangunkan untukku di sisi-Mu sebuah rumah di surga.”Doa Asiyah menjadi bukti bahwa dia masih percaya bahwa Allah
menyayanginya hingga di berani meminta dibangunkan rumah untuknya, benar-benar untuk
dirinya, sebagai tanda bahwa dia patut untuk disayangi oleh Allah SWT. Ketika
dia tidak mendapat kasih sayang dari suaminya, dia tahu bahwa akan mendapat ganti
di sisi-Nya. Dia percaya diri untuk meminta karena dia tahu bahwa Allah SWT
memang menyayangi hamba-Nya.
Banyak kisah lain yang menunjukkan bahwa Allah memperhatikan
dan menyayangi wanita. Ummu Sulaim misalnya, ketika dia sedih karena anaknya
yang shalih wafat, maka Allah ganti dengan anak yang lebih shalih. Maryam misalnya,
ketika Maryam bersedih, Allah menurunkan ayat “Jangan bersedih ya Maryam…”
Begitu pula yang dialami oleh Khadijah. Ketika Khadijah r.a.
merasa sangat letih, Jibril datang dan menyampaikan salam dari Allah. Malaikat
Jibril mengatakan bahwa sesungguhnya Allah memberikan kabar gembira padamu
dengan sebuah rumah di surga. Lantas hilanglah segala letih yang mendera Khidajah.
Ini menjadi bukti bahwa Allah SWT perhatian dan menyayangi wanita.
Kasih sayang Allah SWT bahkan tak hanya untuk wanita beriman.
Tentu kita tahu kisah seorang wanita pelacur yang memberikan air minum kepada
anjing yang kehausan. Dia turun ke sumur, lalu menggigit sepatunya untuk
mengambilkan air dan memberikan minum ke anjing. Karena memberi minum anjing
itu saja, tumpukan dosanya dihapus oleh Allah SWT. Ini bukti kalau bukan karena
sayangnya Allah pada wanita, lalu apa?
Tumpukan dosa hilang hanya dengan satu amalan ikhlas. Selama
dalam hati ini ada keinginan untuk Kembali pada Allah, maka akan dihapuskan
semua dosa dengan ketulusan hati itu.
Contoh lain dari wanita mantan budak yang dikabarkan surga
oleh Rasul. Hingga sahabat heran, apa istimewanya seorang mantan budak itu. Ternyata
mantan budak wanita itu menderita penyakit ayan. Dia datang kepada Rosul dan meminta
agar Rosul mendoakan dirinya sembuh. Lantas Rosul memberinya dua pilihan,
apakah memilih sembuh atau memilih sabar dan mendapat surga. Maka mantan budak
wanita tadi memilih sabar dengan catatan Rosul mendoakan dirinya agar ketika
ayannya kambuh tidak tersingkap auratnya. Maka dia pun masuk surga.
Kisah lain seorang sahabat Khaulah binti Sa’labah ketika
menikah dengan Aus bin Ash Shamit lalu timbul cekcok di pernikahannya di usia senja.
Sang suami yang emosional berkata, “Kamu sebagaimana punggung ibuku,” Ini
sebuah kiasan bahwa dia sudah sangat kesal dan tidak berhasrat lagi padanya.
Maka ketika suaminya Kembali dari bepergian dan berhasrat padanya, Khaulah
menolak dicampuri sebelum Roasul memutuskan perkara ini. Rasul hanya menjawab, “Sabar
dulu Khaulah”
Maka Khaulah pulang dan dia mengadu kepada Allah SWT. Allah
pun mendengar curhat Khaulah hingga turun Q.S. Al-Mujadilah ayat 1 sebagai jawaban
perkara. Ini menjadi bukti bahwa curahan hati wanita itu bisa menembus langit
ketujuh.
Sama halnya dengan Zainab ketika akan menikah pun turun
perintahnya dari sisi Allah SWT. Begitu juga Ummu Salamah yang merasa sedih
siapa yang bisa menggantikan suaminya dan bisa lebih baik dari Abu Salamah.
Ternyata Allah SWT mengirimkan Rasulullah SWT.
Berbagai contoh kisah di atas disajikan dengan wanita dari
berbagai kalangan untuk menjadi bukti bahwa tidak ada wanita yang tidak dicintai
oleh Allah SWT. Entah dia istri yang didzalimi, entah dia istri nabi, budak,
atau bahkan pelacur, semua disayangi oleh Allah SWT.
Maka, seorang wanita harus meyakinkan dirinya untuk menggagalkan
bisikan setan yang menganggap dirinya tak disayangi. Percayalah, Allah SWT
menyayangimu lebih dari suamimu mencintaimu.
Kemudahan dari Allah untuk Wanita
Salah satu bentuk sayangnya Allah SWT kepada wanita adalah memberikan kemudahan syariat padanya dibandingkan laki-laki. Syariat yang ditetapkan pada wanita berbeda, tetapi pahalanya sama. Ibarat orang yang bekerja selama 3 jam dan 2 jam, tetapi mendapat gaji yang sama. Ini adalah bentuk ekspresi rasa sayangnya Allah pada wanita.Seorang laki-laki mendapat pahala sholat 27 derajat ketika berjamaah
di masjid, tetapi bagi wanita lebih utama sholat di rumah di kamar tertutupnya.
Padahal bagi laki-laki sholat ke masjid itu sebuah tantangan yang luar biasa.
Dan wanita bisa mendapat pahala yang sama hanya di rumah saja.
Laki-laki mendapat syariat untuk mencari nafkah. Wanita
hanya disyariatkan untuk menerima nafkah, mengelola, mengaturnya, dan dia
tercukupi atas nafkah itu. Tapi yang bertanggung jawab untuk mencari nafkah dan
dibebankan bagaimana mencari yang halal itu ada pada suami.
Termasuk ketika seorang wanita mendapat masa cuti ibadah
berupa haid setiap bulannya. Ini menjadi masa istirahat dan bukti bahwa Allah
menyayangi wanita. Tidakkah seorang wanita merasa disayang oleh Allah dengan
kemudahan yang sudah diberikan?
Hingga seorang sahabat Bernama Abdullah bin Mas’ud berkata, “Kami
ingin pahala kami dilipatgandakan seperti Allah melipatgandakan pahala wanita.”
Sahabat ini paham bahwa betapa mudahnya wanita mendapat pahala karena dia
diistimewakan oleh Allah SWT.
Penutup
Jangan pernah merasa sendiri karena Allah tidak pernah meninggalkanmu sendiri. Hal yang harus ditanam dalam hati setiap wanita adalah “Kamu disayang Allah, kamu dicintai Allah”. Jangan pernah berhenti merasa dicintai oleh Allah. Jangan pernah merasa sendirian. Jangan pernah merasa tidak ada yang mengistimewakan.Wallahua’lam bishowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar